Dijatuhkan
sekeras-kerasnya ke tanah. Mungkin semacam itulah rasanya.
Bisa saja
karena hati kecilku sudah mulai lelah bahkan tanpa aku sadari.
Salahku sendiri
yang membuat pikiranku selalu tersiksa.
Salahku
sendiri yang tak mau berbagi luka.
Lucu ketika raga memberontak tiba-tiba dalam
wujud tangisan. Seakan berusaha mengobati jiwa yang lambat laun mulai
rubuh. Jatuh. Sendirian.
Apakah Tuhan tengah menghukumku?
Aku tak tahu apa yang menyebabkan Tuhan menempatkanku pada posisi ini. Kuharap Ia punya cukup alasan untuk itu.
0 comments:
Post a Comment